PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis dan pemrosesan secara otomatis merupakan hal yang umum. Sistem prengontrolan dengan elektromekanik yang menggunakan relay-relay mempunyai banyak kelemahan, diantaranya kontak-kontak yang dipakai mudah aus karena panas / terbakar atau karena hubung singkat, membutuhkan biaya yang besar saat instalasi, pemeliharaan dan modifikasi dari sistem yang telah dibuat jika dikemudian hari dipertlukan modifikasi.
Dengan menggunakan PLC hal-hal ini dapat
diatasii, karena sistem PLC mengintegrasikan berbagai macam komponen
yang berdiri sendiri menjadi suatu sistem kendali terpadu dan dengan
mudah merenovasi tanpa harus mengganti semua instrumen yang ada.
KONSEP PROGRAMMABLE
LOGIC CONTROLLERS (PLC)
Konsep dari PLC sesuai dengan namanya
adsalah sebagai berikut :
Programmable : menunjukkan
kemampuannya yang dapat dengan mudah diubah-ubah sesuai program yang
dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat.
Logic : menunjukkan
kemampuannya dalam memproses input secara aritmetik (ALU), yaitu
melakukjan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi,
mengurangi dan negasi.
Controller : menunjukkan
kemampuannya dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
FUNGSI PROGRAMMABLE
LOGIC CONTROLLERS (PLC)
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat
dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya dapat dibagi
secara umum dan khusus.
Secara umum fungsi dari
PLC adalah sebagai berikut :
- Kontrol Sekensial
PLC memroses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan
(sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam
proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
- Monitoring Plant
PLC secara terus
menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat
ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan
proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebut ke operator.
BAHASA PEMOGRAMAN
Terdapat banyak pilihan bahasa untuk
membuat program dalam PLC. Masing-masing bahasa mempunyai keuntungan
dan kerugian tergantung dari sudut pandang kita sebagai user /
pemogram. Pada umumnya terdapat 2 bahasa pemograman sederhana dari
PLC , yaitu pemograman diagram ladder dan bahasa instruction list.
(mnemonic code).Diagram Ladder adalah bahasa yang dimiliki oleh
setiap PLC.
LADDER DIAGRAM
Diagram Ladder
menggambarkan program dalam bentuk grafik. Diagram ini dikembangkan
dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang menggambarkan aliran
arus listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis vertical
dimana garis vertical sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan
positip catu daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumber
tegangan negatip catu daya.
Program ladder ditulis
menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara umum
mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar
dengan elemen-elemen seperti normally open contact, normally
closed contact, timer, counter, sequencer dll ditampilkan seperti
dalam bentuk pictorial.
Dibawah kondisi yang
benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kiri ke rel sebelah
kanan, jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line
(garis tangga). Peraturan secara umum di dalam menggambarkan program
ladder diagram adalah :
- Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan
- Output koil tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel sebelah kiri.
- Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output coil
- Hanya diperbolehkan satu output koil pada ladder line.
Diantar dua garis ini
dipasang kontak-kontak yang menggambarkan kontrol dari switch, sensor
atau output. Satu baris dari diagram disebut dengan satu rung. Input
menggunakan symbol [ ] (kontak normally open) dan [/] (kontak
normally close). Output mempunyai symbol ( ) yang terletak paling
kanan.
2. Prinsip-prinsip
Ladder Diagram PLC
Untuk memperlihatkan hubungan antara
satu rangkaian fisik dengan ladder diagram yang mempresentasikannya,
lihatlah rangkaian motor listrik pada gambar dibawah ini.
Motor dihubungkan ke
sumber daya melalui 3 saklar yang dirangkai secara seri ditambah
saklar over load sebagai pengaman. Motor akan menyala bila
seluruh saklar dalam kondisi menutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar